Mengenal Siwak dan Manfaatnya bagi Kesehatan Gigi, Gusi, dan Mulut

Daftar Isi

Mengenal Siwak dan Manfaatnya bagi Kesehatan Gigi, Gusi, dan Mulut
Abusyuja.com – Ketika kita mempelajari sunah-sunah dan kehidupan keseharian Nabi, kita akan menemukan banyak sekali hikmah dan rahasia tersembunyi di balik setiap perintah dan larangan yang menjadi taklif (tuntunan) bagi umat muslim.

Kita akan menemukan “keajaiban” sunah ketika meneliti kebiasaan dan pola hidup Nabi, mulai dari cara dan waktu-waktu beliau bangun tidur, bagaimana beliau makan, hingga aktivitas lain yang terdapat dalam kitab-kitab hadis, sirah nabawi, dan syamil.

Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya segala hal. Termasuk cara bersikap. Tak ada yang baik dalam sesuatu yang berlebihan, maka beliau pun memberi pembelajaran bahwa “hal yang melampaui batas adalah kehancuran”. Hal ini pun didukung oleh para ahli psikologi, bahkan ahli medis.

Seringkali Nabi mengajarkan kepada sahabatnya untuk memupuk sikap bersyukur dan berpikir positif terhadap Allah SWT. Anugerah apapun, sedikit atau banyak, adalah karunia. Sebagai karunia, maka penerimanya harus berterimakasih kepada Sang Pemberi. Sikap demikian pada akhirnya akan melahirkan kesehatan rohani. Kebenaran konsep ini bisa kita tanyakan kepada para ahli kejiwaan.

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada kita cara hidup sehat dengan sunah-sunahnya. Kepada para sahabatnya pun sama. Beliau bahkan “hampir” mewajibkan bersiwak, yaitu membersihkan gigi dengan kayu Arok. Dalam satu hadis terkenal, beliau bersabda,

Andaikan saja aku tidak takut memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan (wajibkan) mereka bersiwak”. (HR. Malik)

Kita tahu bahwa batang pohon siwak adalah alat terbaik untuk merawat gigi. Hal itu baru diketahui pada masa hidup Nabi. Siwak tidak hanya memiliki nilai ibadah seperti meningkatkan pahala salat mencapai tujuh puluh kali lipat, tetapi lebih dari itu. Siwak sangat dipercaya memiliki nilai kesehatan yang sudah bukan lagi menjadi rahasia.

Baca juga: 6 Waktu Dianjurkannya Bersiwak

Bahkan, di era maju seperti sekarang ini, siwak masih sangat relevan digunakan meskipun telah ditemukan sikat gigi dengan berbagai inovasi serta pasta gigi dengan beragam campuran bahan adiktifnya.

Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa. Selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi di bawah tekanan keras, siwak juga memiliki kandungan alami anti mikroba dan antidecay system. Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Baca juga: 5 Alasan Sikat Gigi Juga Mendapatkan Kesunahan Seperti Siwak

Dr. Mahmud Nadzim al-Nasimi dalam bukunya, Ath Tibb an-Nabawi fi al-Ilm al-Hadis, menuturkan, “Akibat interaksi mulut dengan faktor luar akan menyuburkan bakteri yang dinamakan dengan kelompok bakteri mulut. Bakteri ini lumpuh dalam tubuh manusia sehat, tetapi akan berbahaya jika manusia melalaikan kesehatan mulutnya atau jika terkena sesuatu yang melemahkan daya tahan tubuhnya. Bakteri-bakteri ini akan berkembang biak di mulut dan efek yang ditimbulkannya berupa fermentasi dan pembusukan makanan yang tersisa di gigi, serta menyebabkan bau mulut.”

Beliau melanjutkan., “Siwak, selain merupakan alat untuk membersihkan gigi, juga berfungsi sebagai alat untuk menekan gusi. Siwak merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga kesehatan, serta untuk memperlambat tumbuhnya akar-akar gigi.” (Syekh Fauz Muhammad, Hidangan Islami: Ulasan Komprehensif).

Tidak sedikit ilmuan modern tertarik untuk melakukan penelitian tentang siwak. Mereka mengkaji dan menyimpulkan bahwa “nubuat (kenabian) Muhammad SAW” tidaklah dusta. Siwak memang punya ratusan manfaat. Selain mendapatkan rida Allah SWT tentunya.

Hasil penelitian dua orang ilmuan, al-Lafi dan Ababneh pada 1995 terhadap kayu siwak menunjukkan, siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang, serta memelihara kesehatan gusi.

Baca juga: Gosok Gigi Ketika Puasa, Apakah Batal?

Kandungan seperti Antibacterial acids, astringent, abrasive dan detergents yang terdapat dalam siwak berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, dan menghentikan pendarahan pada gusi.

Ketika pertama kali menggunakan siwak, mungkin akan terasa pedas dan sedikit membakar. Karena di dalam siwak terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi dari Antibacterial acids.

Kandungan kimia lain, seperti klorida, pottasium, sodium, bicarbonate, fluoride, silika, sulfur, vitamin C, trimethyl amine, salvadorine, tannins, dan beberapa mineral lainnya, berfungsi membersihkan dan memutihkan gigi, serta menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi. Minyak aroma alami dengan rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap pada mulut.

Terdapat juga enzim pencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi. Zat ani decay agent (zat anti pembusukan) dalam siwak dapat menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu, siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih. Saliva sendiri adalah organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Sumber Referensi:

Abdul Basith Muhammad Sayyid, Rasulullah Sang Dokter.

Muhammad bin Umar al-Razi, Tafsir Al-Kabir.

Robert Frager, Ph. D., Hati, Diri, 7 Jiwa: Psikologi Sufi untuk Tranformasi.

Yuni Syamsu Dinia & Abu Aly, Sutradarai Diri Sendiri: Sukses Karena Networking.

Malik bin Anas, Al-Muwata'.

Sulaiman bin Muhammad al-Bujayrami, Hasyiyah Bujayrami.

Vier Hertanti, Jadi Dokter di Rumah Sendiri dengan Terapi Herbal dan Pijat.

Syekh Fauzi Muhammad Abu Zaid, Hidangan Islami.

Chris Gosden dan Jon Hather, The Prehistory of Food Appetites for Change.

NIR Board, Herb Cultivations and Their Utilization.

Walter H. Lewis & Memory P. F. Elvin-Lewis, Medical Botany Plants Affecting Human Health.